Pemerintah memutuskan untuk meningkatkan modal khusus atau porsi kepemilikan saham di Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IsDB).
Hal tersebut diputuskan saat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku Gubernur IsDB menghadiri Sidang Tahunan IsDB ke-48 pada pekan lalu di Jeddah, Arab Saudi.
Sri Mulyani menjelaskan, dengan adanya peningkatan modal khusus tersebut, Indonesia saat ini menjadi pemegang saham ketiga di IsDB. Masuknya Indonesia sebagai salah satu pemegang saham utama https://evolutionoforganic.com/ akan memberikan kesempatan untuk menempatkan wakil pada Dewan Direktur secara permanen.
“Serta diharapkan akan meningkatkan kapasitas pinjaman, meningkatkan perannya dalam membantu negara-negara anggota, memperkuat permodalan IsDB, dan berkontribusi secara global dalam mewujudkan kesejahteraan umat Islam,” jelas Sri Mulyani dalam siaran resminya, dikutip Rabu (17/5/2023).
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengungkapkan, IsDB memiliki keunggulan komparatif dibandingkan bank pembangunan multilateral lain dalam mendorong Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS).
Negara anggota IsDB merupakan negara berkembang, sehingga IsDB perlu meningkatkan dukungan pembiayaan pembangunan kepada negara anggota, termasuk melalui KSS, dan memastikan pembiayaan murah, seperti melalui hibah atau pendanaan campuran.
Untuk diketahui, Indonesia telah memberikan dukungan kepada negara kecil, termasuk negara kawasan selatan, melalui pembentukan Lembaga Dana Kerja sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian Aid.
“Hingga saat ini, LDKPI telah mengelola dana abadi (endowment fund) sejumlah US$ 551,7 juta dan menyalurkan hasil kelolaan kepada 23 negara di berbagai kawasan sejumlah US$ 7,5 juta dalam bentuk hibah,” jelas Sri Mulyani.
Adapun, pada tahun 2023, LDKPI menargetkan untuk menyalurkan alokasi US$ 17,2 juta, termasuk melalui kerjasama dengan IsDB dan mitra pembangunan lain.
Seiring persetujuan Dewan Gubernur IsDB atas peningkatan modal Indonesia, kata Sri Mulyani Indonesia siap mendukung IsDB sebagai bank pembangunan multilateral bagi kawasan selatan selatan untuk memberikan dampak pembangunan dan berkontribusi bagi umat Muslim dan komunitas global.
Dalam kunjungan kerjanya ke Jeddah, Arab Saudi, Sri Mulyani juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden IsDB Muhammad Al Jasser dan menyampaikan apresiasi atas dukungan terhadap Special Capital Increase (SCI) Indonesia pada IsDB.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua pihak membahas dukungan IsDB terhadap krisis pangan dan isu perubahan iklim, isu Kerja sama Selatan-Selatan melalui pembiayaan campuran dengan PT SMI, serta pengadaan rantai pasokan untuk kebutuhan haji dan umroh.
Indonesia merupakan salah satu negara pendiri IsDB dan telah menjadi anggota sejak 12 Agustus 1974. Dalam sidang tahunan ini, Indonesia naik peringkat dari pemegang saham ke-12 menjadi pemegang saham terbesar IsDB ke-3.
Sejak berdiri sampai dengan 2022, Indonesia juga telah menerima manfaat pembiayaan untuk Indonesia hingga US$ 6.3 miliar untuk mendukung agenda prioritas pembangunan Indonesia pada sektor seperti pertanian, pendidikan, kesehatan, kelautan dan perikanan, industri dan pertambangan, termasuk reformasi struktural dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.