Penyebab Anak Sering Enggak Pede serta Dampak Negatifnya

Anak sedang membaca

 Memiliki anak yang tumbuh dengan rasa percaya diri tentu menjadi harapan setiap orang tua. Sebab, karakter positif ini bisa membuat mereka lebih luwes dalam bersosialisasi.

Namun sayangnya tidak semua anak memiliki kepercayaan diri yang baik. Psikolog Seth J. Gillihan mengungkapkan, seorang anak yang tumbuh dari didikan orang tua yang sangat kritis dapat menimbulkan dampak negatif jangka panjang termasuk kurangnya percaya diri pada anak.

Menurut pengamatannya, anak yang tak percaya diri ternyata tumbuh dari lingkungan keluarga yang serba mengkritik dan merendahkan.

“Ketika saya bertemu ayahnya, semuanya masuk akal. Bahkan beberapa jam bersama ayahnya sulit untuk dilakukan, karena dia selalu kritis dan merendahkan,” ungkapnya pada Psychology Today, beberapa waktu lalu.

Lantas apa saja efek negatif jangka panjang dari sikap kritis orang tua yang bakal mengubah kepercayaan diri dan hubungan pada anak?

Berdasarkan hasil studi Gillihan, berikut dampak yang dirasakan oleh anak:

1. Sulit percaya diri

2. Ragu terhadap tantangan baru

3. Sukar bangkit dari kesalahan

4. Cenderung perfeksionis

5. Butuh waktu lama dalam mengerjakan tugas

6. Terlalu sering minta maaf

7. Merasa defensif

8. Sulit menerima kasih sayang orang lain

9. Skeptis terhadap pujian

10. Memiliki kecemasan sosial

11. Memiliki kritik batin

12. Rentan depresi

13. Kritis pada orang lain

14. Hubungan tegang antar saudara

15. Berpikir berlebihan

16. Merasa perlu pembuktian diri.

Meski, Gillihan menambahkan, tidak semua orang yang dibesarkan oleh orang tua yang selalu mengkritik akan selalu berdampak seperti yang disebutkan.

“Tetapi jika Anda mengenali diri Anda dalam banyak deskripsi ini, luangkan waktu sejenak untuk mengakui sejarah Anda dan bagaimana hal itu dapat berkontribusi pada kondisi yang sedang berlangsung,” jelasnya.

Dia juga mengimbau anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh kritik agar selalu menjaga pikiran dan hati. Gillihan mengatakan kita sendiri yang lebih mengenal diri sendiri.

“Anda tahu siapa diri Anda, dan tidak ada pemikiran kritis terhadap diri sendiri yang dapat mengganggu pemahaman mendasar itu,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*