Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan stok minyak goreng kemasan sederhana merek pemerintah, Minyakita aman dan tak akan langka hingga Lebaran.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan, hal itu tak terlepas karena Domestik Market Obligation (DMO) sudah dinaikkan 50% dari semula 300.000 ton per bulan menjadi 450.000 ton untuk periode Ramadan 2023.
“Memenuhi kebutuhan dalam negeri Karena kan ada ekstra. Kebutuhan dalam negeri itu sebetulnya di bawah 300.000 ton dan itu untuk menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) puasa dan lebaran dinaikkan menjadi 450.000,” kata Isy Karim saat ditemui di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (12/4/2023).
“Insya Allah, gak (langka) untuk kebutuhan Lebaran ini karena sudah dinaikkan DMO-nya sangat banyak lumayan, kan (sudah dinaikkan) 50% menjadi 450 meski dari target itu tidak tercapai semua, tapi Alhamdulillah sudah, mudah-mudahan tercukupi,” imbuhnya.
Dia tak menampik bahwa masih banyak kasus ditemukan Minyakita yang dijual di atas Harga Eceren Tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000 per liter. Namun, menurutnya jumlah penjual Minyakita yang di atas HET saat ini sudah tidak sebanyak dari waktu sebelumnya.
Oleh sebab itu, dengan tegas Isy menyampaikan, Satgas Pangan akan terus memonitoring penjualan Minyakita sehingga apabila ditemukan ada pedagang yang menjual di atas HET, barangnya akan ditahan hingga akan dilakukan pembinaan.
“Kalau harga memang ada yang di pasar lebih dari HET tapi sangat kecil persentasenya tidak besar. Tapi kalau Pasar tradisional itu channel distribusinya kan panjang kadang mereka dapatnya bukan di harga resmi tapi Satgas Pangan akan melakukan pengawasan,” tuturnya.
“Kita dari kemendag jika melakukan pengawasan, memang ada indikasi (naik), kami akui ada naik tapi tidak signifikan. Kita masih melakukan pembinaan biasanya kalau ada kayak gitu informasi itu kita telusuri dari siapa agennya, dari mana nanti kita arahkan untuk ke agen resmi agar mereka dapat harga yang memang dari distributor duanya atau agen resmi jadi terbentuk di tingkat pedagang atau pengecer itu Rp 15.000 per kg. Jadi tarafnya kita pembinaan,” lanjut dia.