Perkembangan korban aliran sesat di Kenya masih terus terjadi. Hingga saat ini, petugas menemukan ada 109 orang tewas karena mengikuti perintah salah seorang pemuka agama untuk berpuasa sampai mati.
Pendeta Paul Makenzi Nthenge, yang ditangkap karena diduga mengarahkan para pengikutnya untuk berpuasa sampai mati untuk bertemu Yesus, telah berada dalam tahanan polisi. Ia mengepalai apa yang disebut sebagai Good News International Church
Menteri Dalam Negeri Kenya. Kithure Kindiki, mengatakan korban tewas mayoritas adalah anak-anak. Ini kemudian diikuti jumlah korban perempuan.
“Laporan awal yang kami dapatkan adalah beberapa korban mungkin tidak mati kelaparan. Ada cara lain yang digunakan, termasuk menyakiti mereka, hanya dengan pengamatan fisik dan awal,” kata Kindiki kepada Reuters, Sabtu, (29/4/2023).
Kindiki juga mengumumkan peluncuran pencarian udara di atas hutan Shakahola, tempat para jasad ditemukan dan saat ini masih berlangsung penggalian. Ia mengatakan otopsi pada mayat yang ditemukan akan dimulai pada hari Senin.
Selain Nthenge, polisi Kenya juga menangkap pastor ternama pemimpin New Life Prayer Centre and Church, Ezekiel Odero, karena terkait dugaan sejumlah kematian massal pengikutnya.
Sehari kemudian, Jumat, pengadilan di Kenya mendakwa Odero karena diduga terkait dengan sekte Good News International Church pimpinan Nthenge.
Sebuah dokumen polisi yang diajukan ke pengadilan dan dilihat oleh Reuters mengatakan polisi telah menetapkan bahwa beberapa kematian dicatat di Kementerian Kehidupan Baru Odero antara tahun 2022 dan 2023 dan bahwa mayat-mayat itu mungkin juga dipindahkan ke hutan Shakahola.
“Polisi sedang menyelidiki Odero atas kejahatan termasuk pembunuhan, membantu bunuh diri, penculikan dan kekejaman terhadap anak,” kata dokumen itu.