Gagal Merger, Pemilik Induk XL Axiata Raup Rp 7,6 Triliun

Gagal Merger, Pemilik Induk XL Axiata Raup Rp 7,6 Triliun

Doc.Telenor Swedia

Pemegang saham perusahaan induk PT XL Axiata Tbk., Telenor, baru saja mengamankan sumber dana segar senilai US$ 490 juta (Rp 7,6 triliun) lewat penjualan bisnisnya di Pakistan.

Reuters melaporkan bahwa https://buddykas.site/ Telenor mengumumkan penjualan Telenor Pakistan ke badan usaha milik negara Pakistan Telecommunication pada Kamis (14/12/2023) waktu setempat.

Perusahaan asal Norwegia tersebut saat ini tengah melakukan restrukturisasi besar-besaran di Asia, termasuk aktivitas merger di Thailand dan Malaysia.

Di Malaysia, Telenor melakukan merger dengan Axiata. Digi milik Telenor bergabung dengan Celcom milik Axiata menjadi Celcom Digi. Telenor dan Axiata sama-sama menggenggam 33,1 persen saham di perusahan gabungan tersebut. Lewat penggabungan ini, Telenor sekaligus menjadi pemilik saham di induk XL yaitu Axiata.

XL Axiata sendiri disebut-sebut dalam kabar rencana merger PT Smartfren Tbk. dengan operator lain.

“Kami mencoba melakukan merger di Pakistan, tetapi kami tidak berhasil melakukannya. Saat kami merasa ini tak bisa terjadi, alternatif terbaik kedua adalah penjualan,” kata CEO Telenor Sigve Brekke kepada Reuters.

Telenor Pakistan telah berdiri selama 18 tahun dan melayani 45 juta pelanggan. Pada sembilan bulan pertama 2023, Telenor Pakistan membukukan pendapatan 2,6 miliar krona (Rp 3,8 triliun) dan EBITDA senilai 1,4 miliar krona (Rp 2,05 triliun).

Kesepakatan ditargetkan rampung pada 2024 dan tergantung kepada persetujuan regulator.

Telenor kini masih memiliki saham di operator seluler lain termasuk Grameenphone di Bangladesh dan True Corp in Thailand. Secara total, bersama Celcom Digi, Telenor melayani 160 juta pengguna.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*